Selamat datang di blog saya ^_^
Welcome to my blog ^_^

Tolong atur bahasa sesuai bahasa anda
Please set your language according your language

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya ^_^
Thank you for visiting my blog ^_^

Google Translate

Saturday, 19 May 2012

Ciri-Ciri Akun Facebook Kena Hack

Akhir-akhir ini kerap sekali terjadi kejahatan terhadap akun Facebook yaitu di hack, terutama ke pengguna (user) yang sering memakai akun facebooknya di handphone, sehingga hal ini berdampak pada pengambil alihan akun facebook menjadi milik sang penjebak (hacker) yang bisa berdampak buruk dan bahkan terjadi pencemaran nama baik sang pemilik.

Metode sang penjebak sangatlah sederhana dan mereka melakukannya disaat pemilik akun facebook sedang offline, yaitu hanya dengan menggunakan alamat email pemilik akun facebook saja mereka bisa mengenerate (mengacak) password pengguna (user) atau pemilik akun facebook tersebut.

Ciri-ciri akun Facebook yang di hack diantaranya:
  • Si penjebak me-redirect (mengubah arah) pemilik akun facebook ke akun milik orang lain.

  • Nama pemilik akun Facebook di ubah.

  • Status pengguna (user) diubah menjadi tulisan yang tidak layak untuk di baca dan mengirimkannya ke wall teman (wall-to-wall).

  • Photo profil pengguna di ubah menjadi gambar yang syur (tidak senonoh dan seronok) dan juga mereka membuat photo galery khusus dengan berisikan gambar yang syur pula kemudian di tag ke teman-teman.

  • Profil pengguna (user) seluruhnya di ubah dengan kata-kata yang tidak layak pula.

  • Si penjebak sengaja mengupload video dengan durasi yang sangat pendek dan dengan berisikan video syur, kemudian mempublikasikannya dan di tag ke teman.

  • Si Penjebak juga tidak luput membuat sebuah note yang berisikan kata-kata ejekan, hinaan, caci-maki dan kasar pula dan tidak luput di tag ke teman.

  • Disaat si pemilik akun Facebook sedang offline, si penjebak menggunakan akun facebook tersebut layaknya pemilik akun sendiri, kemudian si penjebak mengomentari status teman dengan kata-kata yang bikin kesal dan marah.

Dengan tindakan yang telah dilakukan si penjebak, tim facebook sama sekali tidak mengetahui bahwa akun Facebook tersebut telah di hack, tetapi justru malah sebaliknya tim Facebook menganggap si pemilik akun tersebut sebagai spam (penjahat) dan tentunya akan diberikan sanksi dan tindakan keras terhadap pemilik akun tersebut, yakni dengan cara mendisable, memblock bahkan menghapusnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Untuk mengatasi masalah Facebook yang di hack, tim Facebook telah memberikan section khusus penanganan akun Facebook yang di hack. KLIK DISINI. Disini pengguna (user) yang telah di hack dapat mengirimkan pesan ke Facebook tentang masalah yang terjadi mulai dari masalah spam, hacking, tips pencegahan hacking dan lainnya.


Klik Disini Tutorial agar akun facebook tidak kena hack

Tips Agar Akun Facebook Tidak Kena Hack

Ini adalah beberapa tips agar supaya akun facebook anda tidak dibajak atau dijebol (hack), sebenarnya mudah dan sangat simple tapi bagi anda yang menerima catatan ini di handphone harap segera di setting akunnya di komputer, supaya lebih jelas dan leluasa untuk mengatur akunnya.

Didalam profil anda tidak perlu seluruh informasi di tampilkan diantaranya dalam Basic Information, Personal Informationdan Contact Information, terutama Email AddressIM Screendan Website. (Termasuk di dalam Group yang anda buat).

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatur profil anda:
  1. Alamat Email. Disarankan alamat email tidak ditampilkan pada profil anda. Caranya: PilihSettings lalu klik Privacy Settings, lalu pilih menu Profile, kemudian pilih Contact Information, kemudian di drop down menu IM Screen Name  dan Email Screen Name di ubah menjadi "no one".

  2. Password. Ubahlah password anda, caranya pilih menu Settings lalu klik Account kemudian di Password pilih change. Untuk password disarankan tidak sama dengan password email, dan minimal 10 karakter (numerik dan alphanumerik). Contoh: webku456987oke. Kenapa password harus seperti itu?, karena dengan format seperti itu akan mempersulit si pembajak untuk mengacak password anda dan jangan sekali-kali anda memakai password tanggal lahir.

  3. Website. Inilah cara yang ketiga oleh si pembajak lakukan guna mencari alamat email anda, karena jika anda menyertakan alamat website pribadi anda seperti Multiply, Blogger, Wordpress, Friendster, Twitter, Plurk dan lain-lain, si pembajak sangat pintar dan banyak akal untuk mencari email anda. Untuk itu jika anda memiliki website dan menyertakannya di Facebook harap jangan menampilkan alamat email di website pribadi anda.

Untuk sementara tips ini yang bisa saya sampaikan, dan walau hanya sementara ketiga tips diatas merupakan kunci utama si pembajak dalam melakukan aksinya. Mudah-mudahan bermanfaat dan semoga akun Facebook anda tidak menjadi korban oleh orang yang tidak bertanggung jawab.


Klik Disini  untuk melihat ciri-ciri akun facebook yang kena hack

Para Penemu Teknologi Penting Dunia


Penemu mesin uap adalah James Watt dari Inggris
a

Penemu mesin 4 tak adalah Nicolaus August Otto dari Jerman

Penemu mesin diesel adalah Rudolf Diesel dari Jerman



Penemu mesin cetak adalah Johannes Guttenberg dari Jerman

Penemu mesin ketik adalah Christopher Sholes dari Amerika


Penemu radio adalah C. Marconi dari Italia

Penemu televisi adalah J.L. Baird & C.F. Jenkins dari Amerika

Penemu telegrap Samuel F.B. Morse dari Amerika Serikat

Penemu piringan hitam adalah Alexander Graham Bell dari Amerika Serikat
Penemu telepon (versi Lama) adalah Alexander Graham Bell dari Amerika Serikat

Penemu telepon (versi baru) adalah Antonio Meucci dari Italia

Penemu dinamo adalah Michael Faraday dari Inggris

Penemu elektromagnet adalah Williarn Sturgeon dari Inggris

Penemu proyektor film adalah Thomas Alva Edison dari Amerika Serikat
Penemu bola lampu Thomas Alva Edison dari Amerika Serikat


Penemu batu baterai adalah Volta dari Italia

Penemu Termometer adalah Galileo Galilei dari Italia

Penemu Korek api adalah Robert Boyle, John Walker


Penemu Kapal api adalah Robert Fulton dari Amerika Serikat


Penemu Kapal selam adalah Cornelius van Drebbel dari Belanda

Penemu Sinar Rontgen adalah Wilhelm Conrad Rontgen dari Jerman

Penemu Stetoskop adalah Rene Laennec 

Penemu Lensa adalah Anthony Van Leuwenhook dari Belanda

Penemu Mikroskop adalah Zacharias Janssen 

Penemu Teleskop adalah H. Lippershey 

Penemu Kamera adalah Louis Jacques Monde da Guerre & Edwin Land dari Amerika

Penemu Pesawat terbang adalah Wilbur dan 0liver Wright dari Amerika

Penemu Kereta api adalah Murdocks dari Inggris

Penemu Sepeda adalah Civrac Berasal dari Prancis

Penemu Balon terbang adalah Sir F. Whittle

Penemu Balon karet adalah Josep dan J. Montgolfier
 
Penemu Ban karet adalah Charles Goodyear dari Amerika

Penemu Barometer adalah Evangelista, Torricelli dari Italia

Penemu Dinamit adalah Alfred Nobel dari Swedia

Penemu Lensa kaca mata adalah Benyamin Franklin 

Penemu Mesin hitung adalah Blaise Pascal dari Prancis

Penemu Mobil adalah Gottlich Daimler 

Penemu Motor adalah Nikola Tesla 

Penemu Tank adalah Sir Ernest Swinton dari Inggris

Penemu Traktor adalah Benyamin Holt 

Penemu Tangga jalan adalah Elis G. Otis

Penemu Kawat pijar adalah Irving Langmuir 

Thursday, 17 May 2012

Asal-Usul Tata Surya

Tata Surya

 
Gambaran umum Tata Surya (Ukuran planet digambarkan sesuai skala, sedangkan jaraknya tidak): Matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Ceres, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, Haumea, Makemake dan Eris.
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Asal usul

Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli, di antaranya :
Pierre-Simon Laplace, pendukung Hipotesis Nebula
Gerard Kuiper, pendukung Hipotesis Kondensasi
Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772)[1] tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace[2] secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.

Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.[3] Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

Sejarah penemuan

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.

Model heliosentris dalam manuskrip Copernicus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya
Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto.
Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.

Struktur


Perbanding relatif massa planet. Yupiter adalah 71% dari total dan Saturnus 21%. Merkurius dan Mars, yang total bersama hanya kurang dari 0.1% tidak nampak dalam diagram di atas.

Orbit-orbit Tata Surya dengan skala yang sesungguhnya

Illustrasi skala
Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya. Yupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar yang mengedari matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya.
Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika.
Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara matahari, terkecuali Komet Halley.
Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata Surya sekeliling matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dari matahari dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa dibilang hampir berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan orbitnya berbentuk elips.
Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya, dengan beberapa perkecualian, semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari matahari, semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dari Merkurius[d], sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima.
Hampir semua planet-planet di Tata Surya juga memiliki sistem sekunder. Kebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet. Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen. Empat planet terbesar juga memliki cincin yang berisi partikel-partikel kecil yang mengorbit secara serempak.

Terminologi

Secara informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya bagian dalam mencakup empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama. Pada daerah yang lebih jauh, Tata Surya bagian luar, terdapat empat gas planet raksasa.[6] Sejak ditemukannya Sabuk Kuiper, bagian terluar Tata Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek melampaui Neptunus.
Secara dinamis dan fisik, objek yang mengorbit matahari dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan: planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata Surya. Planet adalah sebuah badan yang mengedari matahari dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan orbitnya dengan menginkorporasikan semua objek-objek kecil di sekitarnya. Dengan definisi ini, Tata Surya memiliki delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan Neptunus. Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper.
Planet kerdil adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi matahari, mempunyai massa yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah sekitarnya. Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil: Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris. Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah: Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang memiliki orbit di daerah trans-Neptunus biasanya disebut "plutoid". Sisa objek-objek lain berikutnya yang mengitari matahari adalah benda kecil Tata Surya.
Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan untuk menamai bahan bertitik lebur tinggi (lebih besar dari 500 K), sebagai contoh silikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya bagian dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet kebumian dan asteroid. Gas adalah bahan-bahan bertitik lebur rendah seperti atom hidrogen, helium, dan gas mulia, bahan-bahan ini mendominasi wilayah tengah Tata Surya, yang didominasi oleh Yupiter dan Saturnus. Sedangkan es, seperti air, metana, amonia dan karbon dioksida,  memiliki titik lebur sekitar ratusan derajat kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit planet raksasa. Ia juga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (yang sering disebut "es raksasa"), serta berbagai benda kecil yang terletak di dekat orbit Neptunus.
Istilah volatiles mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari ratusan kelvin), yang termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya, 'volatiles' dapat ditemukan sebagai es, cairan, atau gas di berbagai bagian Tata Surya.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya